• maniak Film wajib Baca

    '18++: FOREVER LOVE', Arti Umur 18



    '18++: FOREVER LOVE', Arti Umur 18


    Sinopsis:
    Tepat di usia 18, Kara (Adipati Dolken) mendapat hadiah berupa kebebasan dari sang opa (Roy Marten). Sayangnya kebebasan yang dimaksud diartikan secara harfiah oleh opa yakni dengan menyita seluruh fasilitas termasuk mobil dan kartu kredit.

    Malu mendadak tak punya apa-apa, Kara tenggelam dari gaya hidupnya yang serba hedonis. Di situlah takdir mempertemukan Kara dengan Mila (Kimberly Ryder). Gadis penjual kue yang kemudian membuatnya jatuh cinta.

    Sayang, karena satu dan lain hal, cinta tersebut harus terkekang. Bisakah Kara dan Mila menembus batas untuk satukan cinta mereka berdua?
    Quote:
    "Kalo aku nggak bisa nolong diri aku sendiri, gimana bisa aku nolong orang lain?" - Kara.
    "Anak laki itu nggak usah ditunggu.." - Ibunya Mila.
    "Kehilangan orang yang kita sayangi itu bagian dari hidup.." - Ibunya Mila.

    Minggu, 15 Juli 2012 00:34 | 

    Adipati Dolken

     (http://www.kapanlagi.com/film/indonesia/18-forever-love-arti-umur-18.html)















    [Review] '18++: FOREVER LOVE', Perubahan di Usia 18
    Sabtu, 14 Juli 2012 09:00 | 
    Nayato Fio Nuala

    [Review] '18++: FOREVER LOVE', Perubahan di Usia 18
    Foto: Starvision Plus

    ·         Cetak Berita Ini
    ·         Kirim Ke Teman
    ·         Komentar Fans
    ·         Gabung Newsletter
    Rasanya sudah bukan suatu keanehan melihat Nayato Fio Nuala, sutradara paling produktif se-Indonesia, merilis film setiap bulan. Walau sempat absen di bulan April, toh awal Mei dia merilis 2 film sekaligus pada Kamis yang sama.
    Kini, di awal bulan Juli Nayato merilis film ketujuh bertajuk 18++: FOREVER LOVE. Merasa familiar dengan judul seperti ini? Baiklah, memang ini sekuel18+ nya Arumi Bachsin yang sukses menduduki peringkat ketiga sebagai film terlaris dengan jumlah 512.973 penonton di tahun 2010.
    Meski sekuel, film ini tidak ada hubungan dengan 18+: TRUE LOVE NEVER DIES. Jadi sepertinya hanya memakai kesuksesan judul saja seperti kasusVIRGIN dan Trilogi HEART; HEART, LOVE IS CINTA serta LOVE STORY.
    18++ berkisah tentang Kara (Adipati Dolken) yang mendapat hadiah ulang tahun ke-18 berupa kebebasan dari sang opa (Roy Marten). Namun siapa menyangka jika kebebasan yang dimaksud adalah dengan memblokir ATM, menyita mobil dan segala fasilitas yang selama ini Kara buat hura-hura bersama teman-temannya.
    Malu kere mendadak, Kara pun pergi meninggalkan kekasihnya, Scarlet (Gege Elisa), serta sahabat-sahabat baiknya. Dalam perjalanan itu, Kara bertemu dengan Mila (Kimberly Ryder) yang membuatnya jatuh cinta sekaligus mengajari Kara untuk berbuat lebih baik.
    http://klimg.com/kapanlagi.com/p/18++++.jpg
    Well, tidak seperti 18+ yang cheesy to the max, apa yang ditawarkan Cassandra Massardi lewat naskahnya kali ini terbilang cukup bisa diterima. Di mana dia juga merombak stereotip drama-drama masa kini jika ada satu teman mendadak kere, teman yang lain menghindar. Di sini sebaliknya, mereka dibuat lebih manusiawi dengan memilih untuk ikut susah bersama teman tersebut.
    Sayangnya lepas itu, eksekusi Nayato membuat film ini sedikit membosankan.As you knowNayato malah sibuk berindah-indah tanpa memikirkan perasaan penonton untuk dibuat betah duduk di kursi. Karena ketika kisah cinta Mila dan Kara mulai diangkat ke permukaan, film menjadi datar dan tak menarik untuk diikuti. Seperti biasa, Nayato malah lebih memikirkan efek blower, hujan, embun dan keindahan-keindahan yang khas sekali.
    Sebenarnya setelah 20 menit pertama ada sedikit kejanggalan seperti: kenapa kaki Kara yang jatuh bisa tiba-tiba sembuh padahal kata karakter bapak tukang urut tak boleh dibuat jalan? Namun saya langsung positive thinking: "Oh, mungkin sewaktu mengedit film, Nayato lupa kasih tulisan 'satu minggu kemudian' meski baju yang dipakai karakternya sama," begitu pikir saya.
    Yang perlu dicatat selanjutnya, jika tidak ada efek blower, hujan dan embun, film ini seperti bukan film Nayato. Seriously, tak terlihat usaha Nayato bereksperimen seperti horor dan drama-drama sebelumnya. Apakah karena kabarnya dia memakai kamera DSLR kelas Hollywood, C300? Ya, semoga saja ini pertanda akan adanya suatu perubahan. Mari berdoa. (kpl/abs)

    0 comments:

    Post a Comment

     

    Film Indonesia

    About

    Hollywood